Conflict Resolution Diagram Last updated: 2024-11-21 07:25:37
Berpikir Sistematis 2341 views 23 downloads
Temukan solusi terbaik pada konflik yang terjadi.
Pendahuluan
Conflict Resolution Diagram atau sering disebut juga sebagai Conflict Resolution Map adalah alat yang digunakan untuk membantu memecahkan masalah atau konflik antara dua atau lebih pihak secara sistematis. Diagram ini memberikan panduan tentang cara mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah serta memfasilitasi diskusi antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik. Diagram ini juga memungkinkan kita untuk mengorganisir ide dan pemikiran secara visual untuk mencari solusi yang terbaik. Konflik dapat terjadi dalam berbagai situasi, baik itu dalam keluarga, pekerjaan, atau di lingkungan sosial. Oleh karena itu, memiliki keterampilan dalam menyelesaikan konflik merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Konflik perlu ditangani dengan hati-hati. Diagram Resolusi Konflik (disebut juga "Evaporating Cloud") adalah alat yang akan membantu Anda dalam menyelesaikan konflik secara damai sambil memastikan bahwa kebutuhan kedua belah pihak telah terpenuhi.
Diagram ini adalah salah satu pengembangan alat berpikir sebagai bagian dari Theory of Constraints oleh Eliyahu Goldratt. Mari kita lihat cara kerjanya.
Cara Menggunakan
Waktu terbaik untuk menggunakan alat ini adalah pada saat Anda mengalami konflik yang tampaknya tidak mungkin diselesaikan hanya dengan menerima usulan dari salah satu pihak, yang bisa menjadi konflik baik dengan orang lain maupun diri sendiri, profesional atau pribadi. Anda dapat menggambar diagram ini di papan tulis, selembar kertas, atau memikirkannya di dalam kepala Anda.
Diagramnya sangat sederhana dan terdiri dari tiga bagian:
- Permintaan / usulan dari pihak yang bertentangan: biasanya saling eksklusif (saling tidak mempengaruhi satu dengan yang lain) yang menciptakan konflik;
- Kebutuhan, persyaratan atau asumsi yang mendasari kedua belah pihak;
- Tujuan atau sasaran bersama di balik kebutuhan;
By Goldratt (1990b)
Dalam kasus ini, Anda mengerjakan diagram ini secara mundur - dari kanan ke kiri.
- Identifikasi apa yang diperdebatkan masing-masing pihak - apakah permintaan atau usulan.
- Tanyakan: Apa yang ingin dilakukan pihak lain? Apa yang mau saya lakukan?
- Tentukan kebutuhan di belakang posisi masing-masing pihak.
- Tanyakan: Kebutuhan, persyaratan atau asumsi apa yang mendasari usulan masing-masing pihak?
- Temukan apa tujuan bersama:
- Tanyakan: Apa yang akan dicapai dengan memenuhi kebutuhan kedua belah pihak?
- Ini bagian paling kritis. Biasanya ada sesuatu yang ingin dicapai kedua belah pihak pada level yang lebih tinggi tetapi memiliki pandangan berbeda bagaimana melakukannya. Pastikan bahwa Anda berada di tim yang sama untuk mencapai tujuan itu.
Identifikasi tujuan bersama untuk menemukan solusi yang saling menguntungkan.
Diskusikan asumsi apa pun di balik usulan awal - biasanya menyoroti eksklusivitas yang memicu konflik.
Dari sini, Anda dapat membuat solusi baru yang fokus pada tujuan bersama dan pemenuhan kebutuhan kedua belah pihak.
Karena itulah konflik bisa diselesaikan:
- Damai: dengan mencari apa yang mempersatukan kedua belah pihak.
- dan secara produktif: dengan bekerja menuju solusi bersama untuk mencapai tujuan bersama.
Contoh Kasus
Mari kita lihat bagaimana dalam praktiknya. Katakanlah Anda sedang berdebat dengan kolega Anda dalam mendesain ulang situs produk Anda. Anda menentang proyek tersebut tetapi kolega Anda menginginkanya. Anda telah membahas ini selama satu jam tanpa hasil apa pun. Untuk melanjutkan, Anda menyarankan untuk membuat diagram resolusi konflik ini.
Pertama, Anda menuliskan kedua sisi argumen: mendesain ulang vs tidak.
Kedua, Anda mengidentifikasi kebutuhan dalam setiap pendekatan dengan membahas mengapa sebenarnya setiap pendekatan tersebut lebih baik. Anda mengetahui bahwa kolega Anda membutuhkan situs web agar memiliki rasio konversi yang lebih baik. Anda menentang proyek tersebut karena ingin meminimalkan pemborosan sumber daya dan Anda melihat risiko besar dalam proyek sebesar itu.
Terakhir, Anda bekerja sama untuk mengidentifikasi apa tujuan yang ingin Anda capai dengan memenuhi kebutuhan tersebut. Anda menemukan bahwa Anda berdua ingin memenuhi tujuan keuangan perusahaan. Tujuan bersama adalah menjalankan bisnis yang menguntungkan.
Hal ini menjadi kemajuan besar karena sekarang ada kesamaan dalam pekerjaan. Dengan bekerja dari kesamaan yang Anda miliki, Anda dapat menyelesaikan konflik dan menghasilkan solusi yang mendukung tujuan Anda dan memenuhi kedua kebutuhan Anda: seperti menjalankan eksperimen kecil di situs web Anda yang dapat menggerakkan jarum pada rasio konversi tanpa menggunakan banyak sumber daya.
Contoh ini sederhana tetapi menunjukkan manfaat besar dalam menggunakan diagram resolusi konflik: menemukan solusi bersama.
Contoh lain penerapan model ini dalam konflik yang terjadi pada bisnis retail yaitu perbedaan pendapat antara membuat produk yang custom atau terstandar.
Langkah 1 - Identifikasi Perbedaan Argumen (Customized Products vs Standardised Products)
Langkah 2 - Menemukan Keunggulan dari 2 Pendapat yang Berbeda untuk Goal yang sama
Beberapa contoh lainnya penerapan teori ini:
Contoh dalam dunia pekerjaan : Penggunaan Conflict Resolution Diagram dalam situasi di mana dua karyawan memiliki pandangan yang berbeda tentang bagaimana menyelesaikan proyek yang sama. Kedua karyawan merasa bahwa pendekatan mereka adalah yang terbaik dan tidak sepakat dengan pandangan satu sama lain. Dalam hal ini, Conflict Resolution Diagram dapat digunakan untuk membantu kedua karyawan untuk mencapai solusi yang dapat diterima bersama. Masalah (yaitu perbedaan pandangan mengenai cara menyelesaikan proyek) dapat ditulis di tengah diagram. Penyebab masalah dapat diidentifikasi, seperti perbedaan latar belakang atau pengalaman, kurangnya komunikasi, atau perbedaan pendapat. Dampak dari masalah dapat mencakup penundaan proyek, ketegangan antara karyawan, atau hasil yang tidak memuaskan. Solusi yang diidentifikasi dapat mencakup mempertimbangkan pendapat karyawan lain, berkomunikasi lebih baik, atau mencari pendapat dari atasan. Kedua karyawan dapat kemudian mengevaluasi setiap solusi dan memilih yang paling efektif.
Contoh dalam keluarga : Penggunaan Conflict Resolution Diagram dapat diterapkan pada situasi keluarga. Misalnya, konflik antara dua orang tua yang memiliki pandangan berbeda dalam mendidik anak mereka. Masalah utama di tengah diagram dapat dituliskan sebagai "Perbedaan pendapat dalam pendidikan anak". Garis cabang pertama dapat berisi masalah terkait seperti perbedaan dalam disiplin, perbedaan dalam pola makan, atau perbedaan dalam kegiatan waktu luang. Garis cabang kedua dapat berisi faktor seperti perbedaan nilai atau pengalaman masa lalu yang mempengaruhi pendapat masing-masing orang tua. Solusi yang mungkin termasuk mendiskusikan dan menemukan kesepakatan dalam metode pendidikan yang akan diambil untuk anak, atau menyewa ahli dalam bidang psikologi untuk membantu memfasilitasi diskusi.
Praktik
Penggunaan Conflict Resolution Diagram adalah salah satu teknik yang dapat membantu seseorang untuk memecahkan konflik secara efektif. Namun, untuk bisa memecahkan konflik dengan baik, diperlukan keterampilan dan kesabaran dalam mengelola situasi. Berikut adalah beberapa tips praktis dalam menghadapi konflik:
- Dengarkan dengan baik. Usahakan untuk mendengarkan semua pihak yang terlibat dan menghargai pandangan mereka.
- Jangan membuat asumsi. Cari tahu lebih banyak tentang situasi dan minta klarifikasi sebanyak mungkin.
- Jangan mudah terpancing emosi. Tetap tenang dan obyektif dalam menghadapi situasi.
- Cari solusi yang saling menguntungkan. Carilah solusi yang dapat memenuhi kepentingan semua pihak terlibat.
- Jangan takut untuk meminta bantuan. Jika diperlukan, minta bantuan dari pihak luar yang bisa menjadi penengah kedua belah pihak.
Saya telah membuat lembar kerja praktis untuk membantu Anda dalam menggunakan alat ini. Panduan yang dibuat dengan cara sederhana dan sebuah contoh seperti yang telah dijelaskan pada artikel ini. Cetak file PDFnya atau isi secara digital dan gunakan untuk membantu membuat keputusan yang lebih baik.
Lembar kerja dan panduan dapat diunduh pada bagian template di bawah.
Daftar Pustaka
- The Logical Thinking Process by H. William Dettmer
- 'The Punk Strategy Guide to the Logical Thinking Process'
Conflict Resolution Diagram Template
Unduh Dokumen (PDF) Ms. Visio & Notion Format (Subscribe now)