Six Thinking Hats Last updated: 2024-12-21 16:16:40

Pengambilan Keputusan 5751 views 43 downloads

Lihatlah keputusan dari perspektif yang berbeda.

Pendahuluan

Six Thinking Hats (Enam Topi Berpikir) adalah teknik pemikiran yang dikembangkan oleh Edward de Bono. Teknik ini membantu seseorang untuk memikirkan sebuah masalah atau situasi dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan menggunakan enam topi pemikiran yang berbeda. Masing-masing topi memiliki warna yang berbeda dan mewakili jenis pemikiran yang berbeda. Dengan menggunakan teknik ini, seseorang dapat menghasilkan pemikiran yang lebih kreatif, holistik, dan sistematis.

Anda dapat menggunakannya untuk pemikiran sendiri maupun kelompok, di mana setiap orang dapat mewakili perspektif yang berbeda.

Cara menggunakan

Untuk menggunakan Six Thinking Hats, pertama-tama kita harus menentukan masalah atau topik yang akan dibahas. Setiap topi berpikir mewakili satu lensa / perspektif / gaya berpikir. Coba "kenakan" topi yang berbeda dan lihat keputusan melalui masing-masing topi.

Jika Anda berada dalam sebuah grup, Anda dapat menetapkan topi ini kepada semua orang agar mendapatkan diskusi yang seimbang. Atau Anda bisa menggunakan perspektif yang berbeda sebagai satu kelompok.

Inilah inti dari setiap topi:

  • 🟡 Topi kuning mewakili pemikiran positif dan optimis. Topi ini digunakan untuk mengeksplorasi peluang, keuntungan, dan potensi positif yang terkait dengan masalah.
  • 🟢 Topi hijau mewakili pemikiran kreatif dan inovatif. Topi ini digunakan untuk memunculkan ide-ide baru dan alternatif yang mungkin tidak muncul jika menggunakan pemikiran konvensional. Biarkan pikiran Anda bebas dan hasilkan ide-ide tanpa sensor. Coba buat opsi dan solusi kreatif. Alat seperti Productive Thinking Model (Model Berpikir Produktif) atau First Principles (Prinsip Pertama) dapat membantu Anda.
  • 🔴 Topi merah mewakili pemikiran emosional dan intuisi. Topi ini digunakan untuk mengeksplorasi reaksi emosional terhadap masalah dan membahas perasaan yang muncul. Bagaimana perasaan Anda tentang ini? Gunakan intuisi dan firasat Anda. Cobalah untuk melihat bagaimana reaksi orang lain secara emosional. Cara ini bagus untuk membawa emosi ke dalam proses yang rasional.
  • ⚪ Topi putih mewakili pemikiran objektif dan fakta. Topi ini digunakan untuk mengeksplorasi fakta dan informasi yang tersedia dan membuat kesimpulan berdasarkan hal-hal yang objektif dan terukur. Anda perlu fokus pada data, yaitu analisis data dan tren yang tersedia.
  • ⚫ Topi hitam mewakili pemikiran kritis dan negatif. Topi ini digunakan untuk mengeksplorasi risiko, kekurangan, dan hambatan yang terkait dengan masalah. Apa skenario terburuknya? Ambil pendekatan defensif, bayangkan hasil yang berpotensi negatif, lihat apa yang mungkin tidak berhasil. Pembalikan mungkin menjadi alat yang berguna di sini.
  • 🔵 Topi biru mewakili pemikiran pengaturan dan perencanaan. Topi ini digunakan untuk mengatur arah pemikiran dan membahas hal-hal seperti tujuan, proses, dan struktur. Di dalam rapat, peran topi biru diharapkan bisa turun tangan ketika tidak ada kemajuan dalam kelompok untuk bergerak maju (misalnya dengan mengalihkan pemikiran atau diskusi ke topi / perspektif yang berbeda).

Dalam praktiknya penggunaan topi di atas dapat dirunut sesuai dengan kebutuhan misalnya ketika pertama kali terdapat permasalahan yang perlu didiskusikan, gunakan topi pertama (putih) untuk mengumpulkan informasi secara objektif. Gunakan topi kedua (merah) untuk mengekspresikan emosi dan perasaan terkait dengan topik tersebut. Gunakan topi ketiga (hitam) untuk mengidentifikasi masalah atau risiko yang mungkin terjadi. Gunakan topi keempat (kuning) untuk mencari sisi positif dan peluang dari topik tersebut. Gunakan topi kelima (hijau) untuk menghasilkan ide-ide kreatif dan solusi alternatif. Terakhir, gunakan topi keenam (biru) untuk mengevaluasi pemikiran dan membuat rencana tindakan.

Contoh Kasus

Contoh dalam kasus pengenalan produk baru

Mari kita lihat bagaimana penggunaan alat ini dapat dilakukan dalam contoh skenario. Misalkan Anda berada dalam rapat manajemen untuk memutuskan apakah Anda harus memperkenalkan produk baru ke portofolio Anda untuk meningkatkan penjualan. Anda menggunakan alat Enam Topi Berpikir untuk memastikan keputusan dipertimbangkan dari semua sudut yang memungkinkan.

Kemudian, kita dapat menggunakan topi kuning untuk mencari sisi positif dari situasi tersebut, misalnya, penurunan penjualan dapat menjadi peluang untuk melakukan inovasi atau melakukan promosi yang lebih agresif. Selanjutnya, kita dapat menggunakan topi hijau untuk menghasilkan ide-ide kreatif dan solusi alternatif untuk meningkatkan penjualan, seperti melakukan peningkatan kualitas produk atau melakukan peningkatan pelayanan kepada konsumen. Terakhir, kita dapat menggunakan topi biru untuk mengevaluasi pemikiran dan membuat rencana tindakan yang sesuai dengan ide-ide yang dihasilkan dari pemikiran tersebut.

Dimulai dengan topi kuning, Anda membahas sebagian besar pasar yang mungkin dipenuhi oleh produk baru ini, yaitu peluang besar untuk memperoleh banyak pendapatan.

Anda beralih ke topi hitam untuk melihat kemungkinan kerugian: bagaimana jika produk baru mengkanibal produk kita yang sudah ada? Bagaimana jika produk baru tidak menawarkan nilai yang cukup bagi orang untuk membelinya?

Seseorang yang mengenakan topi putih menunjukkan bahwa data yang Anda miliki tentang pasar menunjukkan beberapa kebutuhan yang belum terpenuhi. Adanya penurunan penjualan produk menandakan tren bahwa pasar secara keseluruhan bergerak ke solusi yang berbeda.

Mengenakan topi kuning lagi, Anda melihat bahwa kebutuhan yang belum terpenuhi di pasar mewakili peluang yang kuat dan didukung oleh data. Dengan mempertimbangkan kemungkinan kerugian, Anda bertanya: Bagaimana kita dapat memastikan bahwa produk baru menawarkan nilai yang cukup?

Anda mengenakan topi hijau dan menghasilkan ide bagaimana Anda dapat membuat prototipe produk baru dan menguji hasilnya dengan orang-orang.

Karena rapat sudah berjalan cukup lama, fasilitator yang memakai topi biru menyarankan untuk menunda keputusan sampai produk baru divalidasi dengan orang-orang.

Kelompok memutuskan untuk memakai topi merah dan memeriksa bagaimana perasaan semua orang tentang rencana ini. Orang-orang setuju bahwa keputusan ini berisiko tinggi dan rasanya benar untuk menurunkan risiko sebelum mengambil keputusan. Mereka tidak terlalu cemas sekarang.

Contoh dalam kasus terjadi penurunan penjualan

Misalnya, kita ingin membahas sebuah masalah di perusahaan yang mengalami penurunan penjualan. Pertama-tama, kita dapat menggunakan topi putih untuk mengumpulkan informasi secara objektif tentang kondisi perusahaan. Kemudian, kita dapat menggunakan topi merah untuk mengekspresikan perasaan dan emosi terkait dengan penurunan penjualan tersebut. Selanjutnya, kita dapat menggunakan topi hitam untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang mungkin terjadi, seperti adanya persaingan yang ketat atau adanya produk-produk pesaing yang lebih menarik bagi konsumen.

Dari kedua contoh ini, kelompok sudah sampai pada langkah yang lebih terarah untuk membuat keputusan yang masuk akal. Dengan bantuan Six Thinking Hats / Enam Topi Berpikir, setiap perspektif didengar dan hasilnya didiskusikan dengan perspektif yang berbeda.

Praktik

Enam Topik Berpikir adalah alat untuk mempertimbangkan keputusan atau masalah dari berbagai sudut. Anda dapat dengan sengaja melihat aspek-aspek yang mungkin Anda abaikan, pada akhirnya dapat membantu Anda dalam membuat keputusan yang lebih baik dan lebih tangguh.

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang Enam Topi Pemikir, ada dapat menemukannya dalam buku Edward de Bono dengan judul yang sama.

Daftar Pustaka

"Six Thinking Hats" oleh Edward de Bono

Six Thinking Hats Template

Unduh Dokumen (PDF) Ms. Visio & Notion Format (Subscribe now)

Temukan Model Lainnya

Six Thinking Hats

Pengambilan Keputusan
Lihatlah keputusan dari perspektif yang berbeda.

Cynefin Framework

Pengambilan Keputusan
Pahami situasi yang berbeda untuk memilih respon yang sesuai.

STEEPLE Analysis

Pengambilan Keputusan
Membantu organisasi memahami dan mengevaluasi faktor-faktor eksternal yang dapat memengaruhi keberhasilan