Ishikawa Diagram Last updated: 2024-12-09 23:59:13
Pemecahan Masalah 1161 views 6 downloads
Identifikasi akar penyebab suatu masalah.
Pendahuluan
Ishikawa Diagram, juga dikenal sebagai "Fish Bone" atau "Diagram Tulang Ikan" atau "Diagram Sebab-Akibat," adalah alat visual untuk mengidentifikasi sebab dan akibat dari suatu masalah. Alat ini dikembangkan oleh Profesor dari Jepang Kaoru Ishikawa pada tahun 1960-an dan sekarang menjadi alat yang umum digunakan di berbagai bidang, termasuk manufaktur, bisnis, layanan, dan pendidikan. Ishikawa Diagram memungkinkan tim untuk memahami masalah secara sistematis dan mengidentifikasi sebabnya sehingga mereka dapat menentukan tindakan yang tepat untuk mengatasinya.
Diagram Ishikawa ini sangat efektif untuk mengatasi masalah yang kompleks.
Cara Menggunakan
Ishikawa Diagram dapat dibuat dengan menggunakan kertas besar atau papan putih yang ditulis pada garis tengah. Garis tengah menunjukkan masalah yang ingin diselesaikan dan cabang-cabang yang menonjol dari garis tengah mewakili kategori-kategori penyebab. Setiap kategori kemudian diuraikan lagi menjadi sub-kategori penyebab yang lebih spesifik.
Ada beberapa kategori penyebab yang sering digunakan dalam Ishikawa Diagram, yaitu:
- Manusia: Masalah yang berkaitan dengan orang yang terlibat dalam proses.
- Metode: Masalah yang berkaitan dengan cara kerja atau prosedur yang digunakan.
- Mesin: Masalah yang berkaitan dengan peralatan atau teknologi yang digunakan.
- Bahan: Masalah yang berkaitan dengan bahan atau input yang digunakan.
- Lingkungan: Masalah yang berkaitan dengan faktor lingkungan yang mempengaruhi proses.
Setelah kategori-kategori penyebab diidentifikasi, tim dapat mencatat penyebab-penyebab yang lebih spesifik di bawah setiap kategori. Ada dua pendekatan umum dalam membuat Ishikawa Diagram: Top-Down dan Bottom-Up.
- Pendekatan Top-Down: Dalam pendekatan ini, tim mulai dengan masalah utama dan mengidentifikasi kategori penyebab secara berurutan. Setelah itu, tim akan menguraikan penyebab-penyebab yang lebih spesifik dalam setiap kategori hingga mencapai akar penyebab dari masalah yang dihadapi.
- Pendekatan Bottom-Up: Dalam pendekatan ini, tim memulai dengan mengidentifikasi sejumlah penyebab yang telah diketahui dan menempatkannya di bawah kategori yang sesuai. Kemudian, tim mengidentifikasi sub-kategori yang lebih spesifik dan terus mengembangkan Ishikawa Diagram hingga mencapai akar penyebab masalah.
Langkah-langkah sederhana untuk menggunakan diagram ini untuk dapat digunakan baik dalam kelompok maupun untuk perseorangan antara lain:
1) Tentukan masalahnya
Mulailah dengan mendefinisikan masalah dan kemudian menggambar garis dari ke kiri atau dari kanan kanan itu (itu terserah pilihan Anda). Garis utama ini akan menjadi ranting atau cabang untuk langkah berikutnya.
2) Mengidentifikasi faktor atau kategori yang berkontribusi (Cabang Pertama)
Daftarkan faktor-faktor/kategori yang dapat berkontribusi pada masalah utama yang Anda identifikasikan. Tarik garis yang menghubungkan dari garis utama sebelumnya.
Anda dapat menemukan faktor-faktor Anda sendiri atau Anda mungkin menggunakan kategori yang umum seperti: Orang, Peralatan, Metode, Alat Pengukuran, Material dan Lingkungan.
Proses kategorisasi ini sangat membantu untuk memecahkan masalah kompleks dan melihatnya dari sudut pandang yang berbeda.
3) Temukan kemungkinan akar penyebab terkait ke setiap faktor (Cabang Kedua)
Tanyakan "Mengapa ini terjadi?" Tuliskan setiap gagasan sebagai garis di bawah faktor atau kategori yang berkaitan dengannya. Prinsip pertama berpikir berguna di sini termasuk metode "5 W: What, Why, When, Who, Where".
Ingatlah bahwa problemnya mungkin tidak hanya memiliki satu akar penyebab, melainkan beberapa akar penyebabnya. Jadi penting untuk menangkap segala sesuatu yang mungkin menjelaskan masalah, bahkan jika hanya sebagian.
Pada titik ini, Anda harus memiliki diagram lengkap tapi belum ada jawaban pasti.
4) Analisis diagram
Langkah yang paling penting adalah melihat semua kemungkinan akar penyebab dan menganalisanya. Diagram ini sekarang telah menunjukkan struktur yang lebih jelas untuk dapat dianalisis pada tahap berikutnya.
Ada banyak kemungkinan atas solusi yang bisa diambil pada titik ini. Langkah yang dapat Anda ambil selanjutnya tergantung keputusan Anda. Secara umum anda dapat:
- Mengumpulkan lebih banyak data/bukti untuk setiap kandidat penyebab akar atau
- Mengidentifikasi cara yang paling mungkin dan cepat untuk penyelesaiannya.
Kedua opsi di atas tergantung pada problem spesifik dan identifikasi kemungkinan penyebab yang telah Anda lakukan sebelumnya.
Contoh Kasus
Contoh 1: sebuah perusahaan mengalami penurunan penjualan produk tertentu selama beberapa bulan terakhir. Mereka menggunakan Ishikawa Diagram untuk mengidentifikasi penyebab penurunan penjualan dan menemukan bahwa beberapa penyebab mungkin adalah kualitas produk, harga yang terlalu tinggi, atau promosi yang tidak efektif. Mereka kemudian mengembangkan Ishikawa Diagram lebih lanjut untuk memperinci penyebab-penyebab tersebut dan menentukan tindakan yang tepat untuk mengatasi setiap penyebab.
Contoh 2: sebuah perusahaan manufaktur terdapat masalah cacat produk yang terjadi secara berulang. Dalam menggunakan Ishikawa Diagram, faktor-faktor seperti bahan baku, metode produksi, mesin, tenaga kerja, lingkungan, dan pengukuran kualitas dapat diidentifikasi sebagai potensi penyebab cacat produk. Sub-faktor seperti kualitas bahan baku, metode pengukuran yang tidak akurat, atau pelatihan tenaga kerja yang kurang memadai dapat menjadi sub-faktor dalam masing-masing faktor tersebut. Dengan menggunakan Ishikawa Diagram, tim dapat mengidentifikasi penyebab akar yang mendasari cacat produk dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang sesuai.
Sekarang mari kita lihat bagaimana penerapan praktis yang lain dengan visualisasinya.
Misalkan Anda seorang manajer produk dan harus memecahkan tren mendapatkan terdapat penurusan user melakukan pendaftaran / sign up pada website Anda. Anda mulai dengan melakukan definisi permasalahan ini dan kemudian mendaftarkan faktor-faktor yang berkontribusi.
Dalam contoh ini, Anda mengidentifikasi beberapa hal, antara lain:
- Permasalahan pada landing page,
- Persaingan dengan website sejenis dan
- Pemasaran yang kurang berhasil.
Sekarang mari kita temukan kemungkinan spesifik akar penyebab di bawah setiap faktor:
Dengan menuliskan semua faktor ini, Anda dapat mulai menganalisis dari mana masalah berasal. Dalam contoh ini, Anda dapat terlebih dahulu memverifikasi apakah laju konversi pendaftar baru cenderung stabil meskipun dengan trafik ke website yang lebih rendah. Kemudian Anda dapat mengaudit aliran pendaftaran Anda untuk menemukan celah masalah dan mulai memperbaiki permasalahannya.
Ini adalah contoh sederhana tetapi diagram ini pasti dapat digunakan untuk masalah yang jauh lebih kompleks.
Praktik
Diagram Ishikawa menawarkan kerangka kerja sederhana untuk menemukan akar penyebab suatu masalah dengan langkah-langkah:
- Menentukan masalah yang akan dianalisis dengan jelas dan menulisnya pada bagian kepala "tulang ikan".
- Membentuk tim yang relevan yang terdiri dari anggota yang memiliki pemahaman yang baik tentang masalah yang sedang dianalisis.
- Mengadakan sesi brainstorming bersama tim untuk mengidentifikasi faktor-faktor dan sub-faktor yang mempengaruhi masalah.
- Menulis faktor-faktor dan sub-faktor yang diidentifikasi pada Ishikawa Diagram, dan menggali lebih dalam untuk mencari penyebab akar yang mendasari masalah.
- Menganalisis temuan dan merencanakan langkah-langkah perbaikan yang sesuai berdasarkan hasil analisis.
Anda akan membuat diagram dengan 4 langkah pertama. Hasilnya kemudian akan memberikan struktur yang memudahkan untuk dilakukan analisis lebih lanjut.
Lembar kerja dan panduan dapat diunduh pada bagian template di bawah.
Daftar Pustaka
Ishikawa, K. (1985). What Is Total Quality Control
"How to create cause-and-effect diagrams" by HarvardX (Video)
"Fishbone Diagram" by American Society for Quality
Ishikawa Diagram Template
Unduh Dokumen (PDF) Ms. Visio & Notion Format (Subscribe now)