Issue trees Last updated: 2024-12-21 16:43:37
Pemecahan Masalah 7578 views 23 downloads
Susun dan selesaikan masalah secara sistematis
Pendahuluan
Issue trees atau disebut juga dengan problem trees atau logic trees adalah alat pemecahan masalah yang digunakan untuk menganalisis masalah kompleks dan memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan dapat dikelola. Dalam issue trees, masalah ditempatkan pada bagian atas dan diuraikan menjadi masalah yang lebih kecil dan lebih spesifik, sehingga memudahkan untuk memahami dan mengatasi masalah secara terperinci.
Issue trees / Pohon masalah pada dasarnya merupakan peta masalah yang memberi Anda gambaran secara komprehensif, jelas dan sistematis dalam melihat masalah yang perlu diselesaikan. Dengan kata lain, alat ini berguna dalam strategi "memecah dan menyelesaikannya".
Pohon masalah juga bagus untuk mengkomunikasikan masalah dengan orang lain karena mteode penggambaran seperti ranting pohon yang terstruktur dalam memetakan suatu masalah.
Ada dua jenis pohon masalah secara umum yaitu:
- Pohon masalah - dibuat dengan menjawab "Mengapa?"
- Pohon solusi - dibuat dengan menjawab "Bagaimana?"
Cara Menggunakan
Langkah-langkah secara umum dalam menggunakan issue trees adalah sebagai berikut:
-
Langkah pertama adalah menentukan masalah yang akan dipecahkan. Masalah harus jelas, spesifik dan terdefinisi dengan baik.
-
Setelah itu, masalah tersebut ditempatkan di puncak pohon sebagai akar dari tree.
-
Selanjutnya, pecahkan masalah tersebut menjadi masalah yang lebih kecil dan lebih spesifik, dan tempatkan sebagai cabang dari akar.
-
Lakukan hal yang sama untuk setiap cabang sampai tidak ada masalah lagi yang bisa dipecahkan menjadi lebih kecil.
-
Setelah semua masalah didefinisikan dan dipecahkan, lakukan analisis pada setiap cabang dan cari solusi untuk setiap masalah yang terdefinisi.
-
Terakhir, kembangkan rencana tindakan untuk menangani setiap cabang masalah yang telah terpecahkan.
Pohon Masalah
Pohon masalah yang baik harus mencakup seluruh masalah yang dituangkan dengan rinci atau kita mengenal konsep SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Timebound). Berikut adalah beberapa prinsip dasar untuk membuat pohon masalah.
- Mulailah memecah masalah menjadi kategori / cabang terpisah. Identifikasikan permasalahan dengan memasukkan komponen SMART
- Gunakan prinsip mutually exclusive, collectively exhaustive (MECE), artinya bahwa komponen dari pembentuk masalah tidak saling bersinggungan, namun mewakili semua pembentuk masalah yang ada.
- Jangan membahas detail (hipotesis khusus): fokuslah pada kategori luas yang membentuk masalah.
- Terapkan aturan 80/20: fokuslah pada beberapa bagian masalah yang paling berdampak.Yang terbaik adalah berdasarkan data, bukan hipotesis Anda sendiri.
Pohon Solusi
Ketika Anda telah memilih beberapa bagian tertentu dari masalah yang ingin Anda fokuskan, Anda dapat menindaklanjutinya dengan membuat pohon solusi.
- Ambil bagian masalah yang ingin Anda fokuskan dan tanyakan "Bagaimana kita dapat meningkatkan / memperbaiki ini?"
- Petakan kategori potensial dari solusi
- Hasilkan ide dalam setiap kategori
Keuntungan dari cara berpikir terstruktur ini adalah dengan focus pada kendala, akan membantu Anda menghasilkan lebih banyak ide.
Contoh Kasus
Mari kita lihat contoh dalam membuat pohon masalah. Misalkan Anda sedang mengerjakan suatu produk dan Anda melihat pelanggan tidak mengadopsi salah satu fitur utama Anda. Itu akan menjadi titik awal pohon.
Kita akan memecahnya menjadi cabang yang lebih kecil yang mencakup kemungkinan penyebab:
Penggunaan fitur X yang rendah
- Pelanggan tidak mengetahui tentang fitur tersebut.
- Pelanggan tahu tentang itu, tapi tetap tidak menggunakannya.
Level pertama sangat mendasar, tetapi sebenarnya MECE - saling eksklusif namun mencakup seluruh masalah.
Bercabang lebih jauh, kita akhirnya bisa mendapatkan pohon ini:
Penggunaan fitur X yang rendah
- Pelanggan tidak mengetahui tentang fitur tersebut
- Fitur tersebut tidak dapat ditemukan di produk
- Pelanggan tidak mempelajari tentang fitur di luar produk
- Pelanggan tahu tentang itu, tapi tetap tidak menggunakannya
- Pelanggan belum mencobanya
- Mereka tidak percaya fitur tersebut dapat membantu mereka
- Pelanggan mencobanya tetapi memutuskan untuk tidak menggunakannya
- Fitur tersebut tidak dapat digunakan
- Fitur tersebut tidak berfungsi dengan benar
- Fitur tersebut tidak mendukung kebutuhan pelanggan
- Pelanggan belum mencobanya
Kita dapat menyelidiki lebih jauh, tetapi kita sudah dapat melihat bagian mana dari masalah tersebut untuk memulai. Dalam hal ini, fokus pada pengetahuan tentang fitur harus menjadi prioritas utama - mungkin tidak ada yang salah dengan fitur tersebut, pelanggan tidak mengetahuinya.
Contoh ini bagus yaitu bagaimana pohon masalah yang sangat sederhana dapat membantu Anda memecahkan masalah dan memberi Anda titik awal untuk menyelesaikannya.
Contoh lain penggunaan issue trees:
Misalkan sebuah perusahaan mengalami penurunan penjualan dan ingin menemukan solusi untuk meningkatkan penjualan. Mereka dapat menggunakan issue trees untuk memecahkan masalah tersebut dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Masalah: Penurunan penjualan
- Cabang: Produk yang kurang diminati
- Cabang: Harga produk yang terlalu mahal
- Cabang: Promosi yang kurang efektif
- Cabang: Tidak memenuhi kebutuhan pasar
- Cabang: Kualitas produk yang menurun
- Cabang: Persaingan yang lebih kuat dari pesaing
Setelah cabang-cabang ini dibuat, perusahaan dapat menganalisis dan menemukan solusi untuk setiap cabang, misalnya dengan mengembangkan strategi harga yang lebih baik, meningkatkan promosi, atau meningkatkan kualitas produk.
Praktik
Issue trees sering digunakan dalam bisnis, pemerintahan, dan organisasi non-profit untuk menganalisis masalah yang kompleks dan menemukan solusi yang tepat. Dalam praktiknya, issue trees dapat digunakan secara individu atau dalam kelompok, dan dapat dikombinasikan dengan alat pemecahan masalah lainnya seperti decision matrix atau pemetaan stakeholder.
Pohon masalah adalah alat yang hebat dalam pendekatan masalah secara sistematis dengan memecahnya. Anda dapat membuat pohon masalah (dengan menanyakan "mengapa?") atau pohon masalah solusi (dengan menanyakan "bagaimana?") Tergantung di mana Anda berada dalam proses pemecahan masalah.
Daftar Pustaka
Crafting Cases. "The Definitive Guide to Issue Trees"
Beck, K., Beedle, M., van Bennekum, A., Cockburn, A., Cunningham, W., Fowler, M., Grenning, J., Highsmith, J., Hunt, A., Jeffries, R., Kern, J., Marick, B., Martin, R. C., Mellor, S., Schwaber, K., Sutherland, J., & Thomas, D. (2001). Manifesto for agile software development. Agile Alliance.
Lunenburg, F. C. (2010). Goal
Issue trees Template
Unduh Dokumen (PDF) Ms. Visio & Notion Format (Subscribe now)